Nasib Tragis Keluarga Mantan Pesepak Bola Abdul Kadir
Terpaksa Tinggal di Rumah yang Nyaris Ambruk
Rabu, 30 Mei 2012 – 00:03 WIB
Sampai saat ini keluarga Abdul Kadir masih mengandalkan belas kasihan dari tetangga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kami sering menerima sembako yang diberikan tetangga. Itu sangat membantu kami untuk makan," ujar lelaki 23 tahun tersebut.
Hidup dengan kondisi ekonomi yang kekurangan itu bahkan harus membuat Kiki kehilangan kakak pertamanya, Aryo Jasa Pradila, yang meninggal setelah sakit tifus. Keluarga tak punya biaya untuk membawa Aryo ke rumah sakit. Mereka pun merelakan si sulung yang sebenarnya diharapkan menjadi tulang punggung keluarga tergolek lemas di rumah sampai ajal menjemput.
Untuk menyambung hidup, anak-anak Abdul Kadir sebenarnya sudah berupaya mencari pekerjaan. Sayang, minimnya kemampuan dan pendidikan yang dimiliki membuat mereka sulit mendapat pekerjaan yang layak.
"Kami tidak berpangku tangan. Kami juga mencari kerja meski serabutan. Kami harus menerima kenyataan karena ijazah kami tidak tinggi. Saya hanya lulusan SD," tutur lelaki yang gemar bermusik tersebut.
Menjadi keluarga mantan atlet nasional tak selamanya menjanjikan. Keluarga mantan pesepak bola nasional Abdul Kadir adalah salah satu yang mengalami
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor