Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berencana menjadikan kepesertaan keluarga berencana (KB) sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan mulai beasiswa hingga berbagai bantuan sosial dari provinsi.
Gubernur Jabar di Bandung, Senin (28/4), menyebut rencana tersebut bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah, termasuk dari provinsi, lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja.
"Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tetapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa, yang bantuan melahirkan, perumahan keluarga, bantuan nontunai keluarga dia, nanti uang negara mikul di satu keluarga," ucapnya.
Dedi Mulyadi menekankan bahwa ke depan data penerima bantuan sosial harus terintegrasi dengan data kependudukan.
Lebih spesifik lagi, dalam data kependudukan tersebut harus memuat data peserta KB, terutama KB laki-laki atau vasektomi.
"Jadi, ketika nanti kami menurunkan bantuan, dicek terlebih dahulu. Sudah ber-KB atau belum? Kalau sudah ber-KB, boleh terima bantuan. Jika belum ber-KB, KB dahulu. KB-nya harus KB laki-laki, KB pria. Ini serius," kata Dedi.(ant/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menteri HAM Natalius Pigai bakal mempertanyakan wacana vasektomi jadi syarat penerima bansos kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Soal Menteri Salah Bicara, Prabowo: Natalius Pigai, Maklumlah
- Dukung MUI Tolak Vasektomi Syarat Terima Bansos, HNW Minta Dedi Mulyadi Akhiri Kegaduhan
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Tak Hanya Siswa, Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim ke Barak Militer