NATO Bentuk Koalisi Pemantau Jihad

Juga Terjunkan Unit Reaksi Cepat di Timur Ukraina

NATO Bentuk Koalisi Pemantau Jihad
Presiden AS Barack Obama berbicara dalam pertemuan para pemimpin negara anggota NATO di Kota Newport, Wales, Inggris, kemarin (5/9). Foto: SAUL LOEB / AFP

jpnn.com - NEWPORT - Dua kesepakatan lahir dalam pertemuan para pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kota Newport, Wales, Inggris, kemarin (5/9). Yakni, membentuk koalisi pemantau jihad dan menerjunkan unit reaksi cepat ke Ukraina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjadikan santap malam Kamis waktu setempat (4/9) sebagai ajang diskusi mengenai militan Negara Islam atau Islamic State (IS). Washington mengusulkan pembentukan koalisi untuk menyikapi fenomena jihad yang juga menjamur di Eropa. Koalisi tersebut bertugas membendung pertumbuhan kelompok muslim radikal yang rentan melahirkan jihadis.

Bersama menteri luar negeri dari sembilan negara anggota NATO yang lain, Menteri Luar Negeri AS John Kerry membahas rencana pembentukan koalisi itu lebih detail. Menteri luar negeri Australia, Inggris, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Turki sepakat dengan AS bahwa NATO harus berbuat sesuatu.

"Harus ada reaksi global (untuk menghadapi IS)," tegas seorang diplomat asal Prancis.

Presiden Prancis Francois Hollande mengimbau negara-negara anggota NATO untuk menyiapkan segala kemungkinan dalam menghadapi IS di Iraq dan Syria.

"Kita juga harus mempersiapkan aksi militer. Tetapi, bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mereaksi isu tentang maraknya pejuang-pejuang asing dalam tubuh IS juga penting," papar diplomat tersebut sambil membaca pernyataan tertulis Hollande.

Sejauh ini baru satu negara anggota NATO yang melancarkan aksi militer melawan IS. Yakni, AS. Sejak bulan lalu, pasukan Negeri Paman Sam menggempur kantong-kantong militan lewat udara. Aksi itu memicu Jerman dan Inggris untuk mengambil tindakan yang hampir sama. Jerman memilih mempersenjatai Peshmerga, pasukan Kurdi, di Iraq. Dalam waktu dekat, Inggris menyusul.

Terkait dengan IS, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron menyerukan kepada negara-negara anggota NATO agar tidak membayar uang tebusan. Menurut kabar, Italia dan Prancis memberikan uang kepada IS untuk menebus nyawa warga mereka yang menjadi tawanan militan radikal tersebut.

NEWPORT - Dua kesepakatan lahir dalam pertemuan para pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kota Newport, Wales, Inggris,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News