Negara Barat Ramai-Ramai Kecam Militer Myanmar, Anggota ASEAN Malah Lembek

Negara Barat Ramai-Ramai Kecam Militer Myanmar, Anggota ASEAN Malah Lembek
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken . Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

jpnn.com, WASHINGTON DC - Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Inggris mengungkapkan keprihatinan mendalam atas keadaan darurat militer dan penahanan di Myanmar, yang menurut militer dilakukan sebagai tanggapan atas kecurangan pemilu.

"Kami menyerukan kepada para pemimpin militer Burma (Myanmar) untuk membebaskan semua pejabat pemerintah dan pemimpin masyarakat sipil dan menghormati keinginan rakyat Burma seperti yang diungkapkan dalam pemilihan demokratis pada 8 November," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang penahanan tersebut.

"Amerika Serikat menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengimbau militer Myanmar untuk menghormati supremasi hukum, menyelesaikan sengketa melalui mekanisme yang sah, dan segera membebaskan semua pemimpin sipil dan lainnya yang telah ditahan.

Sementara itu, Inggris menyatakan memantau dengan cermat situasi di Myanmar yang disebut sangat memprihatinkan.

"Ini jelas merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan di Myanmar," kata menteri kesehatan junior Helen Whately, menteri Inggris pertama yang muncul di media sejak berita kudeta Myanmar muncul.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Senin juga mengutuk perebutan kekuasaan militer di Myanmar dan menuntut agar militer membebaskan semua orang yang ditahan dalam penggerebekan di seluruh negeri.

Langkah militer Myanmar menyingkirkan pemimpin sipil dan mengambil alih pemerintahan direspons negatif oleh negara-negara Barat

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News