Negara Hadir di Tengah Pandemi
Oleh Komisaris Independen Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi
Pemerintah, menurut Erick, selalu hadir dalam berbagai persoalan yang dialami masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Mulai dari menyiapkan wisma atlet, mengatasi kelangkaan masker, kelangkaan APD, hingga kelangkaan obat untuk terapi penyembuhan.
Pemerintah juga hadir dan bekerja keras menangani, melawan pandemi Covid-19 dengan menyiapkan vaksin gratis. Melalui vaksinasi, kita sangat berharap dapat mempercepat syarat herd immunity atau kekebalan komunitas. Meski kehidupan sebelumnya tak bisa kembali sepenuhnya, tapi paling tidak kita yakin dan optimis bisa menatap masa depan lebih cepat dan aman dari ancaman virus.
Ya, kita memang harus yakin, optimis dan terus berjuang. Seyakin Presiden Jokowi, yang terlihat dari sebuah unggahannya (4 Oktober 2020), video berdurasi 7:49 menit. Di video itu, Presiden duduk di sebuah kursi, mengenakan masker yang kemudian ia lepas. Ia terlihat lelah, kantung matanya nampak terlihat dan raut wajahnya seperti menyiratkan bahwa ia kurang istirahat.
“Tujuh bulan sudah kita meghadapi pandemi ini. Begitu banyak tantangan, namun kita tidak berpangku tangan. Banyak yang sudah kita kerjakan. Maka, mari kita bicara fakta dan data, bukan kira-kira,” ujar Presiden kala itu.
Dan betul saja, Presiden Jokowi memang tidak mau sekadar berkata-kata. Ia pun yakin dan menepati janjinya menjadi orang pertama yang divaksin. Vaksinasi itu digelar di Istana Merdeka, disiarkan langsung di Youtube Sekretariat Negara. (dil/jpnn)
Pandemi Covid-19 meskipun menyajikan kisah beraneka warna, namun pesan yang saya bisa tangkap sejatinya adalah ekawarna (monokrom)
Redaktur & Reporter : Adil
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Ganjar Bertekad Wujudkan Berdikari Bidang Kesehatan, Ada Kaitannya dengan Pertahanan
- Ruang Pintar PNM Dukung Akses Internet Anak Indonesia
- Fundamental Kuat, BRI Optimistis Mengarungi 2024
- Gubernur Terbodoh di Tengah Pandemi Covid-19
- Irfan Setiaputra Raih The Most Admired CEO