Negosiasi Pemerintah - Oposisi Yaman Buntu
Senin, 28 Maret 2011 – 07:23 WIB

Presiden Ali Abdullah Saleh. Foto: Net
SANA"A - Belum ada sedikit pun titik terang terkait perundingan di antara pemerintah Yaman dan kelompok oposisi. Negosiasi itu kembali menemui jalan buntu dalam menentukan waktu tepat bagi Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mengundurkan diri. Dalam dialog Sabtu lalu (26/3) waktu setempat, tidak ada perkembangan yang dicapai.
Dalam dialog tersebut, kedua pihak sama-sama enggan memberikan jaminan. Setelah enam minggu demonstrasi berlangsung di Yaman, Saleh menyatakan bahwa dirinya siap mengundurkan diri. Syaratnya, dia meminta jaminan bahwa kondisi negara dalam keadaan aman terkendali. Oposisi menolak tawaran tersebut karena menganggap pernyataan tersebut hanyalah manuver tokoh yang telah berkuasa di Yaman selama 32 tahun itu.
Baca Juga:
Saat ini kekuatan demonstran terus bertambah dengan bergabungnya sejumlah pejabat penting, seperti perwira militer, anggota parlemen, menteri kabinet, diplomat, dan bahkan warga satu suku dengan Saleh. Mereka menegaskan bahwa tak ada kompromi lagi selain Saleh mundur segera.
Tuntutan tegas oposisi dan pembelotan dari sejumlah tokoh penting di Yaman tersebut terjadi setelah pasukan keamanan menembaki para demonstran di Kota Sana?a, pekan lalu. Lebih dari 40 orang demonstran dilaporkan tewas. Sebagian besar di antaranya menjadi korban para penembak jitu.
SANA"A - Belum ada sedikit pun titik terang terkait perundingan di antara pemerintah Yaman dan kelompok oposisi. Negosiasi itu kembali menemui jalan
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit