Nelayan Minta Alur Subsidi BBM Diubah, Begini Alasannya

Nelayan Minta Alur Subsidi BBM Diubah, Begini Alasannya
Nelayan minta subsidi BBM diubah. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Artinya, lanjut dia, kalau harga solar sekarang Rp 6.800 lebih murah sebelum kenaikan harganya. 

Namun, nelayan sekarang harus membeli solar itu mencapai Rp 9.000. 

Nelayan kecil yang hidupnya jauh lebih sulit, harus membeli BBM jauh di atas harga pasar. 

Mereka harus mendapatkan surat untuk mendapatkan subsidi solar yang membuat rumit para nelayan, aksesnya jauh dan bahkan tidak mengetahui adanya BBM bersubsidi. 

"Mahasiswa atau orang kota apakah harus menunjukkan SIM atau KTP untuk membeli pertalite? Tetapi nelayan untuk mendapatkan solar harus menunjukkan surat rekomendasi. Nelayan harus ke darat dulu untuk mendatangi kantor dinas perikanan terlebih dulu sebelum membeli solar. Itu pun banyak syarat-syaratnya," kata Dani. 

Selain itu, Dani menyebut rata-rata subsidi solar kurang lebih 15,5 juta liter selama lima tahun terakhir, hanya 12 persen atau 1,9 juta liter yang diperuntukkan ke sektor perikanan. 

"Tetapi dari jumlah tersebut yang terserap hanya dua persen dan sisanya entah menguap ke mana pun SPBU untuk nelayan pun sangat langka dan sulit dijangkau," jelasnya. 

Pengamat Ekonomi Energi Mawardi mengatakan subsidi energi langsung tunai lebih tepat sasaran dibandingkan lewat BBM. 

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dirasakan masyarakat bawah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News