Neno Warisman Dibuntuti, Begitu Tiba di Rumah Jenderal…

Neno Warisman Dibuntuti, Begitu Tiba di Rumah Jenderal…
Ahmad Dhani dan Neno Warisman saat mengadu ke DPR, Selasa (28/8). Foto: M Fathra/JPNN.com

jpnn.com - Neno Warisman, salah satu tokoh gerakan #2019GantiPresiden, melaporkan berbagai peristiwa yang dinilai persekusi dan intimidasi yang dialaminya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Selasa (26/9). Bagaimana ceritanya?

Dilianto -Yudha K -- Jakarta

"Ya, tak hanya mengalami persekusi saat menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden, di Jakarta pun aktivitas saya kerap diawasi oleh aparat kepolisian dan orang tak dikenal," kata Neno mengawali bincang-bincangnya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group) usai melapor ke Komnas HAM.

Neno mengisahkan sejumlah kejadian pada September ini. Ia mengaku pernah menghadiri pemakaman salah satu kerabatnya. "Saat itu saya difotoin oleh dua petugas berseragam. Dan ketika saya tanya ada apa ya Pak? Mereka lantas menjawab, buat laporan saja Bu. Setelah itu langsung pergi," ucap Neno.

Tak hanya kejadian itu. Dalam satu acara di Kantor Wali Kota Bekasi awal bulan ini yang mengangkat tema tentang pendidikan keluarga, dia pernah dihubungi oleh panitia untuk menjadi pembicara.

"Namun jelang mendekati acara, tiba-tiba panitia meminta saya untuk membatalkan jadi pembicara. Tetapi saya paksakan hadir. Ternyata di lokasi sudah ada beberapa aparat kepolisian," ucapnya.

Neno yang juga memiliki latar belakang sebagai pendidik ini memaksakan diri untuk menjadi pembicara. Ini dikarenakan peserta diskusi yang meminta dirinya untuk berbicara.

"Saya akhirnya jadi pembicara karena permintaan dari jemaah. Namun saya langsung dibatasi waktunya sedikit saja. Saya tahu mereka takut saya berbicara politik. Tanpa diingatkan, saya pun paham dalam situasi apa saya harus bicara ataupun tidak terkait politik," tukasnya.

Neno Warisman, salah seorang tokoh gerakan #2019GantiPresiden, merasa gerak-geriknya diawasi dan dibuntuti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News