Nepal Pilih Gay Jadi Anggota Parlemen

Nepal Pilih Gay Jadi Anggota Parlemen
Nepal Pilih Gay Jadi Anggota Parlemen
KATHMANDU - Ditengah masyarakat Nepal hubungan sesama jenis atau gay dianggap tabu. Tapi bagi Sunil Babu Pant, yang baru saja terpilih menjadi anggota dewan, dan juga seorang gay, memilih memperjuangkan statusnya itu. Kesempatannya duduk di dewan ini tidak disia-siakannya.

Dia begitu gencar memperjuangkan pengakuan masyarakat baik secara hukum maupun sosial. Di berbagai kesempatan, termasuk di kantin tempat kerjanya, pria 35 tahun itu, mencoba meyakinkan para koleganya yang homophobia, bahwa homoseksual itu juga seperti orang lain-orang lain.   

Ahli komputer itu membuka laptopnya di sana untuk menarik perhatian para anggota legislatif lain yang kebanyakan berasal dari kawasan terpencil. Saat dia menemukan audiensnya, dia lalu melakukan presentasi power point. ”Kalpanaji, kemarin gabung sama saya,” ujarnya kepada salah seorang rekannya disela jeda istirahat pertemuan parlemen.

Kalpana Rana, pria itu, masuk dalam tenda yang berfungsi sebagai kantin itu. ”Saya telah menyiapkan presentasi ini untuk para anggota dewan,” kata Pant yang lantas di kerumuni para anggota legislatif lainnya. Sedangkan anggota perempuan masih malu-malu bergabung dengan keramaian. ”Banyak orang di bumi ini yang memutuskan dirinya tidak menjadi pria ataupun wanita,”  ujar pria asli Gorkha, distrik terpencil di Nepal. ”Mereka lebih suka di sebut third gender (Gender ke tiga), yang jumlahnya mencapai hampir 10 persen dari seluruh populasi,” paparnya.

KATHMANDU - Ditengah masyarakat Nepal hubungan sesama jenis atau gay dianggap tabu. Tapi bagi Sunil Babu Pant, yang baru saja terpilih menjadi anggota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News