Neraca Perdagangan RI Kembali Surplus, Ini Faktor Pendorongnya
Senin, 18 April 2022 – 13:57 WIB
BPS mencatat neraca perdagangan dengan Thailand, Indonesia mengalami defisit USD 565,6 juta dengan komoditas utama penyumbang defisit ialah gula dan kembang gula, mesin dan peralatan mekanis.
Selain itu, transaksi perdagangan dengan Australia juga mengalami defisit USD 515 juta dengan komoditas penyumbang defisit yang utama ialah bahan bakar mineral dan serealia.
Meskipun demikian, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Maret 2022 masih mengalami surplus UAD 9,33 miliar.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2021, yakni surplus USD 5,52 miliar dan pada 2020 yang surplus USD 2,54 miliar. (mcr28/jpnn)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 4,53 miliar pada Maret 2022
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
BERITA TERKAIT
- Putri Zulhas Dampingi Mendag Bertemu Mahasiswa Indonesia di MIT
- ICTR: Perdagangan Karbon Harus Bebas dari Praktik Greenwashing
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan
- Menteri LHK: Carbon Governance Kunci Regulasi Perdagangan Karbon
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi