Neraca Perdagangan Surplus sampai Akhir Tahun

Selanjutnya, jika dikomparasikan dengan bulan sebelumnya, juga terjadi kenaikan 3,62 persen.
Sebesar 90 persen kenaikan tersebut dipengaruhi peningkatan ekspor nonmigas. Sebaliknya, ekspor migas mengalami penurunan 1,86 persen.
’’Penurunan ekspor migas disebabkan anjloknya ekspor minyak mentah dan ekspor hasil minyak,’’ jelasnya.
Sementara itu, lonjakan impor pada Oktober ini cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kenaikannya mencapai 11,04 persen.
Selanjutnya, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatannya mencapai 23,33 persen.
Nilai impor Oktober tahun ini –USD 14,19 miliar– juga merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2014.
’’Kalau kita lihat trennya, November–Desember ini biasanya juga agak meningkat sejalan dengan pola di ekspor,’’ tuturnya.
Kecuk menguraikan, jika dilihat menurut penggunaan barang, impor barang konsumsi naik 11,68 persen secara month-to-month (mtm) dan 29,58 persen secara year-on-year (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Oktober mengalami surplus USD USD 0,90 miliar.
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah