Netralitas Mahfud

Netralitas Mahfud
Foto/ilustrasi: disway.id

Saya sering disapa sebagai Pak Mahfud. Di mana-mana. "Ternyata Pak Mahfud lebih populer dari saya," kata saya dalam hati.

Saya tidak pernah meluruskan kesalahan mereka. Biarlah saya dikira Pak Mahfud. Biar saja.

Pak Mahfud, seperti yang bisa kita ikuti di akun Twitter beliau, juga begitu. Saat masuk restoran beliau disapa sebagai Dahlan Iskan. Beliau juga tidak meluruskannya.

Padahal kan jelas berbeda. Lihatlah fotonya. Umur kami selisih 10 tahun. Saya yang lebih tua.

Hari ini pemilu lewat. Saya pun kembali netral. Bagi saya tidak sulit. Ketidaknetralan saya kan baru seminggu.

Pun semua orang. Sebaiknya kembali netral. Termasuk yang sudah berbulan-bulan tidak netral.(***)


Saya pun bisa membayangkan apa yang diucapkan Pak Mahfud kepada Ustaz YM. Intinya saya bersyukur. Masih ada orang yang memilih netral. Di tengah pergulatan terkeras seperti ini.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News