Nette Boy, Polisi Keren yang Tetap Wangi Kejar Penjahat

Nette Boy, Polisi Keren yang Tetap Wangi Kejar Penjahat
Momen paling berat bagi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Takdir Mattanete akhirnya terjadi Senin lalu, saat rambutnya dipotong. Foto: Radar Surabaya

Saat ini, publik mulai jarang melihat kesan kumal anggota reserse kriminal polisi. Mereka sekarang lebih bergaya. Mayoritas mereka memilih dandan stylish. Pakaian kasual dan parfum wangi nyaris selalu menyertai meski sedang memburu penjahat.

Di Jakarta, polisi stylish sudah sering kita dengar. Yaitu nama Kombespol Krishna Murti yang begitu beken. Tampilannya yang trendi, santai, dan berwibawa membuat publik mengenalnya sebagai polisi modern. Gebrakan Krishna cs dimulai dengan memopulerkan slogan Turn Back Crime.

Seragam dinas formal yang old style pun ditanggalkan. Saat turun ke lapangan mengungkap kejahatan, Krishna cs lebih memilih mengenakan kaus bertulisan Turn Back Crime yang menonjolkan kesan kasual.

Tidak hanya di Jakarta, polisi Surabaya pun tidak mau ketinggalan. Kota Pahlawan juga punya beberapa polisi stylish dan populer. Bahkan, mereka berani menciptakan gaya sendiri.

Ada empat nama yang bisa merepresentasikan maskulinitas polisi Surabaya. Mereka adalah AKBP Takdir Mattanete, Kompol Manang Soebeti, AKP Dewa Putu Prima Yogantara, dan Ipda Agung Kurnia Putra.

Siapa tidak mengenal nama Takdir Mattanete. Layaknya Batman yang menjaga keamanan Gotham City, Takdir selalu muncul dalam setiap keberhasilan pengungkapan kejahatan. Yang mengidolakannya juga banyak. Mulai muda hingga tua. Sosoknya yang nyentrik memudahkan masyarakat untuk menghafal namanya.

Selama ini Takdir dikenal memiliki rambut gondrong. Tampilannya itu cocok dengan jabatannya sebagai Kasatreskrim Polrestabes Surabaya. ''Memang saya sengaja ciptakan ciri khas biar dekat dengan masyarakat sekaligus ditakuti penjahat,'' ungkap polisi asal Makassar tersebut.

Sayang, rambut gondrongnya itu kini tinggal kenangan. Minggu lalu mahkotanya tersebut dipangkas anak buahnya. Itu sudah menjadi nazarnya jika naik jabatan. Ya, tidak lama lagi, Takdir dilantik sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Meski begitu, kesan stylish tetap tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sosok Takdir. Polisi yang akrab disapa Nette Boy itu tetap punya gaya kece. Salah satu yang selalu dipakai saat berdinas di lapangan adalah jaket kulit.

Takdir tidak menampik bahwa dirinya suka mengoleksi jaket kulit. Dia mengaku pede saat mengejar penjahat dengan mengenakan jaket kulit. ''Apalagi kalau malam. Selain nggak kedinginan, penjahat jadi keder kalau lihat serse berjaket,'' kelakar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 itu.

Di lemarinya, kini hanya ada empat jaket kulit. Sebenarnya koleksinya dulu cukup banyak. Namun, banyak koleganya yang kerap kepincut dengan jaket kulit. Takdir pun tidak masalah kalau jaketnya kerap diminta. Toh, jaket tidak sebanding dengan nilai pertemanan. Stok jaketnya di rumah juga masih cukup.

Menurut Takdir, polisi memang harus punya citra baik di mata masyarakat. Penampilan adalah salah satu yang bisa ditonjolkan. ''Nggak masalah mau tampil keren. Tapi, tetap harus diimbangi dengan prestasi,'' tutur mantan Wakapolres Lampung Tengah tersebut.


Selain jaket kulit, Takdir pencinta parfum. Di internal polrestabes, semerbak bau parfum selalu tercium saat polisi dengan dua simbol melati di pundak itu lewat. Ditanya soal parfum, Takdir tersenyum. ''Yaa.. dua bulan sekali lah beli parfum baru,'' jelas Takdir.

Takdir menolak menyebutkan harganya. Yang jelas, dia mengatakan bahwa parfumnya tidak terlalu istimewa. Belinya juga di pusat-pusat perbelanjaan di Surabaya, saat meluangkan waktu dengan keluarganya. (did/c7/fat/flo/jpnn)
 

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News