New Indonesia: Elektabilitas Gerindra Melejit, Ambisi PDIP Terancam

Ganjar, sebagaimana Jokowi, hanya dianggap sebatas “petugas partai” oleh elite pimpinan PDIP.
Berbeda dengan Jokowi yang telah menjelma sebagai kingmaker, Ganjar masih harus tunduk pada keputusan partai dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan.
“Sebagai satu-satunya partai yang berhak mengusung capres-cawapres tanpa perlu berkoalisi, PDIP juga tampak belum secara serius membangun koalisi yang lebih luas untuk mendukung pencapresan Ganjar,” ujar Andreas.
Partai-partai lain belum menentukan arah dukungan, seperti Golkar yang berada pada peringkat tiga besar dengan elektabilitas 8,7 persen.
Berikutnya PKB (7,2 persen), yang secara formal berkoalisi dengan Gerindra membentuk Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Lalu ada Demokrat (6,1 persen), PSI (6,1 persen), dan PKS (4,2 persen). Demokrat dan PKS bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk mengusung pencapresan Anies, tetapi hingga kini masih belum menyepakati siapa nama cawapres pendamping Anies.
Nasdem yang paling gigih mengusung Anies masih terjerembab di bawah ambang batas parlemen, dengan elektabilitas hanya tersisa 2,8 persen. Posisi Nasdem dibayang-bayangi oleh PPP (2,6 persen), PAN (2,0 persen), dan Perindo (1,7 persen).
Sisanya adalah partai-partai baru dan non-parlemen, seperti Gelora (0,9 persen), PBB (0,6 persen), dan Ummat (0,5 persen). Lalu ada Hanura (0,3 persen) dan PKN (0,1 persen), sedangkan Garuda dan Buruh nihil, serta tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,9 persen.
PDIP berambisi jadi pemenang pemilu tiga kali berturut-turut. Namun, hasil terbaru memperlihatkan Gerindra berpotensi menggagalkannya
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia