New Normal ala Australia, Negara Lain Belum Tentu Bisa

"Namun semuanya masih berdasarkan pada social distancing [menjaga jarak antara individu," ujar Sastra.
Sastra memberikan contoh rumah tangga yang sudah bisa menerima tamu atau restoran yang sudah boleh buka tetap harus membatasi jumlah orang.
Hari Jumat (2/05), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pemerintahannya baru akan membuka sepenuhnya pusat-pusat kegiatan, jika penularan virus corona di Australia sudah benar-benar nol.
Saat ini ada kurang dari 500 kasus corona positif di Australia dan dua orang yang berada di rumah sakit dengan bantuan pernafasan atau ventilator.
External Link: Facebook Live Facebook
'Jangan disalahpahami'
Pusat-pusat perbelanjaan di Australia tidak sepenuhnya tutup beroperasi sejak awal pandemi, karena ada beberapa toko yang tetap memberikan pelayanan yang termasuk dalam kategori "esensial".
Namun setelah pembatasan aktivitas warga dilonggarkan, diprediksi akan semakin banyak warga Australia yang mengunjunginya untuk berbelanja.
Kondisi new normal sedang banyak dibicarakan di hampir semua negara, termasuk di Australia dan Indonesia. ABC Indonesia membahasnya dalam diskusi online
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan