Ngabuburit Berujung Duka, Kakak-Adik Tewas Tenggelam di Sungai Setren

Ngabuburit Berujung Duka, Kakak-Adik Tewas Tenggelam di Sungai Setren
Warga mengevakuasi jasad korban setelah berhasil ditemukan sekitar 20.00 WIB. Foto: radarmadiun/jpg

Kepala Desa Klangon, Didik Kuwandi mengatakan, keduanya sempat berpamitan kepada orangtuanya untuk pergi memancing sekitar pukul 16.00 IWB. Lantaran sudah terlalu sore, orangtuanya pun melarang. Namun, larangan itu tak digubris kedua kakak beradik yang terpaut usia lima tahun tersebut.

‘’Nggak tahunya mereka tetap berangkat. Mengisi waktu sembari menunggu waktu buka puasa,’’ jelasnya.

Didik menegaskan, keduanya yang diketahui tak bisa berenang itu baru pertama kalinya memancing. Diduga, kedua korban tenggelam sekitar pukul 17.00 WIB.

Puguh yang bermaksud untuk mengambil ikan yang menyangkut di mata kailnya itu tiba-tiba tenggelam. Kemudian adiknya Tri bermaksud untuk menolong sang kakak.

‘’Karena keduanya tidak bisa berenang ya akhirnya ikut tenggelam,’’ ungkapnya.

Jasad kedua korban terbawa arus hingga enam kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). Keduanya ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman tiga meter. Kondisi keduanya juga terbilang mengenaskan lantaran dasar sungai berkubang lumpur.

Sebelum ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB, orangtua dan warga berusaha mencari hingga dua jam lamanya. Setelah ditemukan, jasad kakak beradik itu lantas dibawa ke RSUD Caruban untuk menjalani visum. ‘’Sudah menyisir cukup jauh dari lokasi memancing,’’ jelasnya. (bel/fin)


Dua kakak-adik mengalami nasib tragis saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa di Sungai Setren, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Saradan, Jawa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News