Ngaku Polisi, Minta Pulsa Rp 200 Ribu

Ngaku Polisi, Minta Pulsa Rp 200 Ribu
Ngaku Polisi, Minta Pulsa Rp 200 Ribu

jpnn.com - BOGOR - SZ (53), warga Komplek Kehutanan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, harus ikhlas kehilangan jutaan rupiah setelah dikelabui via telpon, Rabu (3/2).

SZ yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) itu mendapat panggilan telepon misterius dari seorang pria yang mengaku keluarganya dan saat itu sedang ditahan oleh anggota kepolisian, lantaran tak membawa surat-surat kendaraan. 

"Saya ga kenal nomornya. Pas diangkat, ditanya siapa, dia malah bilang ‘kok lupa’. Karena suaranya mirip seperti calon mantu saya, jadi saya langsung tebak namanya. Dia langsung mengiya-kan,” terang SZ saat melapor ke Polsek Bogor Selatan, seperti dikutip dari Radar Bogor, Kamis (4/2).

Setelah pria tersebut berhasil meyakinkannya, oknum yang mengaku polisi pun meminta korban segera mentransfer pulsa sebesar Rp 200 ribu ke beberapa nomor, untuk melepaskan pria yang dianggap calon mantunya itu.“Katanya untuk bantu berdamai dengan polisi,” katanya.

Korban yang saat itu mengaku panik pun, langsung menyanggupi permitaan oknum tersebut untuk mengirimkan pulsa ke beberapa nomor yang diperintahkannya. “Saya langsung ke minimarket Alfamart Bondongan Jl. Pahlawan untuk transfer,” tuturnya.

Dengan gelagat panik saat mentransfer lebih dari lima nomor yang harus diisi pulsa sebanyak Rp 200 ribu. Kasir minimarket akhirnya menyadarkan bahwa dirinya kena tipu. “Kasir bilang kalau saya kena tipu. Saya sudah transfer sekitar Rp. 2.200 juta,” ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Bogor Selatan, AKP Puji menyebutkan bahwa kasus penipuan tersebut memang masih marak terjadi. Pihaknya pun kini masih menyelediki penggunaan nomor yang digunakan oleh pelaku tersebut.

“Kami masih selidiki. Karena banyak modus seperti itu, seperti sayembara atau pemenang kuis berhadiah sampai minta pulsa. Dan nomor itu dari daerah mana saja, bukan Bogor saja. Mungkin saja bisa dari penghuni lapas yang melacak nomor. Karena ini jaringan,” ungkapnya.

BOGOR - SZ (53), warga Komplek Kehutanan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, harus ikhlas kehilangan jutaan rupiah setelah dikelabui via telpon,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News