Ngeri! Sri Mulyani Berbagi Kabar Buruk, Miliaran Orang Berisiko Terdampak

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan kajian dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Pada kajian tersebut, Sri Mulyani menyebut sebanyak 1,5 miliar pekerja akan terpengaruh risiko perubahan iklim.
"Maka dari itu, dunia perlu melakukan transisi menuju ekonomi berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (26/8).
Menurutnya, perlu kerja sama antarnegara untuk menghadapi perubahan iklim tersebut.
"Setiap negara tidak bisa sendirian menghadapi perubahan iklim tersebut, sehingga diperlukan kolaborasi," tegas dia.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan salah satu kolaborasi global tersebut yakni dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
SDGs, lanjut Ani, sapaan karibnya, membuat seluruh negara semakin berkomitmen untuk bisa kontribusi menurunkan emisi karbon.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan dunia juga berkolaborasi melalui penandatanganan Paris Agreement untuk mencapai net zero emission.
Menkeu Sri Mulyani membeberkan kajian dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) tentang risiko perubahan iklim.
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik