Ngeriii...Dada Pengrajin Batu Akik Terbelah Kena Gerinda

jpnn.com - TIDENG PALE – Demam batu akik juga merambah bumi Kalimantan Utara (Kaltara). Tingginya permintaan terhadap batu akik membuat seorang pria, ASM (32) kebanjiran order. Namun, celaka tak dapat dihindari pengrajin batu akik yang berdomisili di Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung.
Dia harus dilarikan ke RUSD Ahmad Berahim untuk mendapat perawatan intensif setelah dadanya terbelah terkena mesin gerinda.
Menurut dokter jaga di instalasi gawat darurat RSUD Ahmad Berahim, dr Himawan, kejadian berawal ketikakorban sedang asyik memoles batu akik dengan mesin gerinda.
Namun tiba-tiba mata gerinda dari mesin tersebut copot, dan mengenai dada kanannya. Beruntung, korban cepat mendapat penanganan dan tidak mengalami luka parah.
“Lagi bekerja tiba-tiba mata gerinda melompat, dan menyerempet dada kanannya. Beruntung tidak mengenai paru-paru, dan tidak ada besi yang tertinggal di dadanya. Lebar luka 5 centi, dan kedalaman 2 centi (cm),” kata dr Himawan kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Kamis (16/4).
Akibat kejadian tersebut, korban hanya mengalami trauma, sehingga harus mendapat penanganan intensif di IGD Ahmad Berahim. Namun korban hanya mendapat luka jahitan, tidak sampai dioperasi.
“Hanya trauma, kesadaran cukup bagus. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dalam bekerja,” pesan dokter Himawan.(*/prw/ris/jpnn)
TIDENG PALE – Demam batu akik juga merambah bumi Kalimantan Utara (Kaltara). Tingginya permintaan terhadap batu akik membuat seorang pria,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang