Nih, Bandingkan Isi Amplop dari Caleg DPR dengan Calon Anggota DPRD

Nih, Bandingkan Isi Amplop dari Caleg DPR dengan Calon Anggota DPRD
Politik uang diduga mulai marak jelang Pemilu 2019. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Untuk pembagiannya sendiri, langsung dilakukan ke rumah-rumah. "Mulai Sabtu hingga Minggu (13-14/4). Setiap keluarga diberi sejumlah orang yang berhak mencoblos. Dibagi amplop dan contoh surat suara yang berisikan nama caleg yang bagi-bagi uang itu," ungkapnya.

Tak hanya di Teluk Wetan, aksi bagi-bagi amplop jelang pencoblosan juga dilakukan di Desa/Kecamatan Mayong. Di Desa tersebut, beberapa warganya telah menerima amplop dari salah satu caleg DPRD kabupaten. Nilainya cukup banyak yakni Rp 50 ribu per orangnya.

Salah satu warga Desa Mayong yang mendapatkan amplop tersebut mengatakan, di keluarganya ada lima orang yang sudah memiliki hak suara. "Masing-masing dapat Rp 50 ribu. Jadi satu keluarga total Rp 250 ribu," katanya.

Untuk pembagiannya sendiri, dia mengatakan, dilakukan Minggu. "Tiba-tiba ada orang yang kasih amplop ke rumah," jelasnya.

Untuk amplop yang diterimanya, dia menjelaskan, hanya berisi uang. "Tidak ada surat suaranya. Cuma uang Rp 50 ribu itu. Tapi yang membagikan berpesan nanti kami diminta memilih caleg yang titip uang tersebut," imbuhnya.

Hal sama juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Di kabupaten itu mulai ada serangan fajar atau penyebaran amplop berisi uang kepada pemilih. Nilainya bernvariasi. Tergantung dari daerah dan caleg yang membagikan.

Sanudin warga Kecamatan Purwodadi mengaku sudah mendapatkan serangan fajar Rp 50 ribu. Dia bersama istri dan anaknya telah didata dari tim sukses untuk memilih salah satu caleg.

”Dulu dijanjikan tiga hari sebelum nyoblos dapat Rp 50 ribu. Hari ini (Minggu, Red) sudah dibagikan,” kata dia.

Serangan fajar, politik uang atau money politics marak terjadi di masa tenang jelang Pemilu Serentak 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News