Nila Tanzil yang Gigih Menyemai Budaya Membaca di Indonesia Timur
Rutin Rotasi Buku Taman Bacaan agar Tak Bosan
Sabtu, 25 Agustus 2012 – 00:05 WIB
Selama tiga tahun terakhir, Nila Tanzil sudah mendirikan 24 Taman Bacaan Pelangi di berbagai pelosok Indonesia Timur. Berdampak pada peningkatan kemampuan mengarang dan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak-anak setempat.
SEKARING RATRI A., Jakarta
PERLAHAN anak-anak di Kampung Nara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, itu membuka beberapa kantong plastik yang disodorkan Nila Tanzil dan seorang rekannya dari Belanda. Mata mereka takjub memandang barang yang ada di dalamnya: krayon. Memegang alat gambar itu pun, mereka sangat hati-hati.
"Ternyata, mereka belum pernah melihat krayon sebelumnya. Jadi, kayak ngelihat harta karun gitu. Terharu banget lihat ekspresi mereka," ungkap Nila kepada Jawa Pos tentang kejadian yang disaksikannya dua tahun silam tersebut.
Momen-momen menggetarkan seperti itulah yang membuat semangat lajang 36 tahun tersebut terus membuncah untuk tetap melanjutkan apa yang dimulainya sejak 2009: menyemai budaya membaca buku dengan membuka taman-taman bacaan yang dinamainya Taman Bacaan Pelangi (TBP) di pelosok Indonesia Timur.
Selama tiga tahun terakhir, Nila Tanzil sudah mendirikan 24 Taman Bacaan Pelangi di berbagai pelosok Indonesia Timur. Berdampak pada peningkatan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor