Ninja Taliban Bantai 16 Prajurit Afghanistan
Jika pada masa lalu Taliban hanya menyusup ke pangkalan militer atau pos penjagaan sesaat sebelum melancarkan serangan, sekarang tidak lagi.
Taliban bahkan sukses menyusupkan anggotanya selama berbulan-bulan. ’’Kita harus punya kelompok intelijen khusus yang bertugas memantau gerakan Taliban. Sebab, mereka ada di mana-mana dan selalu punya peluang untuk menyerang,’’ kata Olomi dalam wawancara dengan TOLOnews kemarin, Selasa (13/2).
Afghan National Security Forces (ANSF) alias militer Afghanistan, menurut dia, sangat mudah disusupi.
Jenderal Atiqullah Amarkhil, pakar militer yang berbasis di Kota Kabul, mengakui kelemahan militer Afghanistan. Maklum, militer Afghanistan baru mulai berfungsi maksimal sepeninggal pasukan Amerika Serikat (AS) pada 2014.
Sebelumnya, Afghanistan lebih banyak menggantungkan keamanan mereka kepada AS. Karena itu, kekuatan intelijen militer Afghanistan pun belum bisa disejajarkan dengan negara lain.
’’Jika kita punya senjata yang canggih dan sumber daya manusia yang cakap, menghadapi Taliban tidaklah akan sesulit ini,’’ ungkap Amarkhil.
Menurut dia, membentuk intelijen militer yang solid menjadi kebutuhan mendesak pemerintah. Hanya dengan cara itulah Taliban yang belakangan kian merajalela akan bisa dikalahkan.
Di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri Afghanistan Sediq Sediqqi menegaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha menghentikan Taliban. Prioritas pemerintah adalah keselamatan warga sipil.
Bak ninja, anggota Taliban menyusup ke pos militer Afghanistan dan membantai 16 prajurit paramiliter, Sabtu (10/2) malam
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran
- Lawan Konten Radikal di Internet, BNPT Ajak Semua Pihak Sebar Narasi Moderat
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya