Nobel Kedokteran untuk Dua Penemu Rem Kekebalan Tubuh

Nobel Kedokteran untuk Dua Penemu Rem Kekebalan Tubuh
Institut Karolinska Swedia mengumumkan James P Allison dan Tasuku Honjo sebagai penerima Nobel Kedokteran 2018 di Stockholm, Swedia. Foto: AFP

jpnn.com, STOCKHOLM - Musim pengumuman nobelis dimulai. Kemarin, Senin (1/10) Dewan Nobel di Institut Karolinska Swedia menganugerahkan Nobel Fisiologi alias Nobel Kedokteran kepada dua doktor dari dua benua berbeda.

Dua pakar kekebalan tubuh dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang itu menang berkat penelitian tentang kanker.

"James Allison dan Tasuku Honjo membuktikan bahwa kekebalan tubuh bisa dimanfaatkan dengan cara yang berbeda untuk menyetop perkembangan sel kanker," demikian bunyi keterangan tertulis Dewan Nobel sebagaimana dilansir Reuters.

Allison yang mengajar di MD Anderson Cancer Center, University of Texas, menemukan bahwa protein tertentu bisa berfungsi sebagai rem dalam sistem imun tubuh.

Pakar 70 tahun itu menyatakan bahwa tubuh bisa mengendalikan rem tersebut. Dengan demikian, protein itu bisa diperintah untuk menyerang sel-sel kanker.

Secara terpisah, Honjo yang tercatat sebagai pengajar di Kyoto University sejak 1984 pun menemukan hal yang sama. Tetapi, protein yang dia teliti tidak sama.

Dengan mekanisme yang berbeda, protein itu pun bisa difungsikan sebagai rem dalam sistem kekebalan tubuh.

"Penemuan dua penerima Nobel Kedokteran tersebut menjadi langkah penting dalam upaya memerangi kanker," ungkap salah seorang jubir Dewan Nobel.

Musim pengumuman nobelis dimulai. Kemarin, Senin (1/10) Dewan Nobel di Institut Karolinska Swedia menganugerahkan Nobel Kedokteran kepada dua orang

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News