Nobel Sastra Kembali ke Penulis, Elitis pun Bersorak

Nobel Sastra Kembali ke Penulis, Elitis pun Bersorak
Peraih Nobel Sastra 2017, novelis Kazuo Ishiguro. Foto: AP

jpnn.com, STOCKHOLM - Swedish Academy menganugerahkan Nobel Sastra kepada Kazuo Ishiguro. Novelis Inggris yang lahir di Kota Nagasaki, Jepang, itu menarik perhatian Swedish Academy karena unik.

Penulis The Remains of the Day dan tujuh novel lainnya tersebut adalah kombinasi Jane Austen dan mendiang Franz Kafka.

”Beliau adalah penulis yang sangat unik. Daya tariknya begitu kuat,” terang Sara Danius, sekretaris tetap Swedish Academy, kemarin (5/10).

Ishiguro, imbuh dia, memiliki selera humor dan pandangan psikologi yang mirip dengan Austen. Tapi, dalam karyanya, pria 62 tahun itu juga menunjukkan pengaruh Kafka yang selalu menonjolkan alienasi tokoh protagonis dalam balutan realisme.

Kendati karya Ishiguro yang paling populer adalah The Remains of the Day, Danius mengatakan bahwa tujuh karya lainnya tidak kalah menarik.

”Seluruh karyanya mencerminkan kekuatan emosi yang menembus batas ilusi manusia dan alam nyata,” katanya.

Kemarin keputusan Swedish Academy itu tidak hanya membuat Inggris bangga, tapi juga membuat Jepang bersorak.

Kembali terpilihnya penulis sebagai penerima Nobel Sastra membuat sebagian kalangan lega. Di mata mereka yang elitis, Nobel Sastra harus diberikan kepada sastrawan yang identik dengan penulis.

Tahun ini Swedish Academy akhirnya kembali memberikan Nobel Sastra kepada sastrawan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News