Novel Baswedan Jangan Merasa sebagai Orang Terbaik di KPK

jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti manuver Novel Baswedan yang menuding pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ingin menyingkirkan orang-orang berintegritas di lembaga itu.
Sebelumnya tudingan itu disampaikan Novel merespons informasi bahwa 75 pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan dalam alih fungsi status kepegawaian, termasuk Novel.
"Tudingan Novel kepada Ketua KPK Firli Bahuri dan semua pimpinan KPK yang seolah bersepakat untuk menyingkirkan dirinya yang diklaimnya sendiri sebagai orang terbaik adalah menyesatkan. Ini sama dengan buruk rupa cermin dibelah," ucap Ferdinand dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (4/5).
Pegiat media sosial itu menyebut pimpinan KPK tidak mungkin melakukan hal tersebut. Faktanya, saat ini memang beredar informasi yang menyatakan Novel dan puluhan pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan.
Ferdinand sepakat mereka yang tidak lolos itu harus diberhentikan karena ASN wajib memahami dan menjiwai wawasan kebangsaan yang meliputi cinta NKRI, Bela Negara, menerima ideologi tunggal Pancasila, dan toleran.
"Kalau hal itu tidak lolos, ya, memang tidak layak jadi ASN. Jadi, Novel tidak usah merasa diri sebagai orang terbaik di KPK yang akan disingkirkan, jangan memuji diri," tegas Ferdinand.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) itu menyatakan bangsa ini tidak boleh diurus oleh orang yang tidak lulus wawasan kebangsaan.
"Jangan playing victim-lah, jangan cari simpati publik agar didukung," ujarnya.
Novel Baswedan dianggap telah melontarkan tudingan menyesatkan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri Cs soal pemecatan pegawai.
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance