Novel Kaitkan Pengadangan Neno dengan Jokowi dan PDIP Cs

Novel Kaitkan Pengadangan Neno dengan Jokowi dan PDIP Cs
Sekjen FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (4/2). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - Persaudaraan Alumni (PA) 212 menilai pengadangan aktivis gerakan #2019gantipresiden Neno Warisman bisa membuat masyarakat terbelah. PA 212 juga menganggap, aksi tersebut merugikan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf karena tidak bisa melindungi warganya dalam menyampaikan pendapat.

"Dengan begini semakin masyarakat tidak lagi simpati dengan presiden dan partai-partai pendukungnya. Bahkan bisa memprovokasi masyarakat untuk terjadinya aksi kekerasan yang sudah sempat terjadi bentrokan kecil," kata juru bicara PA 212 Habib Novel Bamukmin kepada JPNN.com, Minggu (26/8).

Meski demikian, Novel mengimbau masyarakat Riau yang tidak terima pengadangan itu untuk tenang. Sebab, aksi pengadangan itu ditujukan untuk memantik kemarahan masyarakat yang menginginkan 2019 ganti presien.

"Saya, atas nama PA 212 mengimbau masyarakat Riau tidak terpancing oleh preman dan oknum-oknum ormas yamg ingin membuat keruh suasana yang memang ingin memprovokasi massa," jelas dia.

Pentolan Front Pembela Islam (FPI) ini juga mendesak aparat kepolisian untuk netral jelang Pilpres 2019 ini. Dia juga meminta polisi menjalankan tugasnya dengan melindungi warga negara.

"Karena ini adalah bentuk mengawal hak asasi manusia, melindungi hak-hak konstitusi dan juga selaras dengan Bawaslu bahwa #2019gantipresiden adalah bukan kampanye. Namun itu adalah kebebasan ekspresi yang dilindungi oleh UUD 45," pungkas dia. (tan/jpnn)


Persaudaraan Alumni (PA) 212 menilai pengadangan Neno Warisman berkaitan erat dengan Presiden Joko Widodo dan partai-partai pendukungnya


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News