NTB Galang Penghasil Tambang
Sabtu, 03 Oktober 2009 – 08:49 WIB
TIMIKA -- Selama ini, para daerah penghasil tambang merasa diperlakukan tidak adil. Pasalnya, kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka dari sektor tambang masih kecil. Pendapatan dari hasil tambang justru lebih banyak mengalir ke pusat. Merasa senasib, mereka berkeinginan membuat wadah yang bisa menjadi alat bargaining untuk memperjuangkan kepentingan bersama.
Ide untuk membuat asosiasi daerah penghasil tambang dicetuskan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Saat berkunjung ke Pemkab Mimika, Papua, kemarin, Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Drs. Mila Rahman terang-terangan mengajak Pemkab Mimika dan kabupaten penghasil tambang lainnya di Indonesia untuk membentuk membentuk Asosiasi Daerah Penghasil Tambang. Wadah ini penting, khususnya bagi daerah yang menjadi lokasi Perusahaan Tambang Kontrak Karya.
Baca Juga:
Pemkab Mimika sendiri menyambut ajakan itu. “Itu kesempatan yang baik. Mudah-mudahan dengan adanya asosiasi tersebut, bupati-bupati di Indonesia bisa memperjuangkan hal-hal yang bisa menjadi haknya daerah. Itu suatu yang positif untuk suatu daerah, apalagi tidak semua bupati bisa begitu, yang kalau tidak salah jumlahnya hanya sekitar 37 bupati,” papar Sekda Mimika Willhemus Haurissa kepada JPNN.
Maklum, Mimika dan Sumbawa Barat punya kemiripan, yakni sama-sama menjadi lokasi perusahaan tambang besar. Di Mimika ada PT Freeport Indonesia (PTFI), sedang di Kabupaten Sumbawa Barat ada PT. Newmount Nusa Tenggara (NNT).
TIMIKA -- Selama ini, para daerah penghasil tambang merasa diperlakukan tidak adil. Pasalnya, kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka dari
BERITA TERKAIT
- Pindah Lokasi, Tulola Hadirkan Koleksi Lengkap dan Layanan Konsultasi di Plaza Indonesia
- Indeks Konsumen Digital Dukung Capaian Indonesia Emas 2045
- Mengenal Locater, Perangkat Tracker dengan Teknologi Canggih, Sebegini Harganya
- Didimax Gelar Trader Fest 2024, Berhadiah Emas hingga Mercedes Benz
- Luar Biasa, Deliveree Raih 2 Penghargaan Terbaik
- Pelita Air Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Sediakan 273 Ribu Kursi Penerbangan