NTB Zona Merah, Tak Hanya Tiga Janda Masuk Jaringan Santoso

NTB Zona Merah, Tak Hanya Tiga Janda Masuk Jaringan Santoso
Kabidhumas Polda NTB AKBP Tribudi Pangastuti. FOTO: Lombok Pos/JPNN.com

“Untuk menelusuri asal usul tiga orang itu, kami bermodalkan identitas saja,” bebernya.

Apakah ada fasilitator yang menghubungkan tiga orang tersebut dengan jaringan Santoso? Ia menegaskan, pihaknya belum mendapat informasi perekrut tiga wanita asal Bima itu. Kendati demikian, Ditreskrimum Polda NTB akan melakukan penyelidikan siapa perantara yang membawa tiga orang ke markas kelompok Santoso.

“Yang fasilitas tiga orang itu masih kami telusuri. Kita koordinasi dengan Polda Sulteng, siapa yang membawa mereka ke sana (Poso). Sebab, salah satu dari tiga orang itu hanya pamit pada keluarganya ingin ke Jawa,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kemungkinan adanya jaringan teroris di Bima tetap diwaspadai. Sebab, Bima rentan disusupi jaringan teroris. Terlebih lagi, Bima ini termasuk daerah yang dianggap tempat persembunyian sekaligus perekrutan teroris.

“NTB ini masuk zona rawan (teroris), khususnya di Bima dan Dompu. Pak Kapolda berkali-kali sudah sampaikan,” ungkap dia.

Guna mengantisipasi melebarnya sayap-sayap jaringan Santoso di Bima, Polda NTB telah memerintahkan Polres setempat untuk tetap siaga. Menurut Tribudi, pimpinan meminta aparat setempat agar rutin melakukan kegiatan seperti razia, patroli, dan sosialisasi pada masyarakat.

“Untuk mewaspadai jaringan teroris masuk Bima, kami gelar patroli, razia, sosialiasi, dan mengajak masyarakat memberantas teroris,” katanya.(jlo/fri/jpnn)

MATARAM – Jaringan teroris Poso yang dikomandoi Santoso erat kaitannya dengan Bima. Beberapa warga asal Bima telah bergabung dengan kelompok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News