Nudirman: MA Bisa Berpotensi Operasi Senyap

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi III Nudirman Munir menyatakan dugaan permainan hukum tertinggi juga terjadi di dalam internal Mahkamah Agung. Hal ini, karena lembaga itu dianggap tidak transparan dan sering memberikan putusan yang justru tidak adil. Ia menyebut di dalam MA bisa berpotensi terjadi operasi senyap.
"Transparansi ini yang enggak ada sehingga MA gedungnya kayak istana para naga-naga. Artinya, masyarakat sulit masuk ke MA. Karena mereka tertutup. Kalau tertutup sama dengan operasi senyap. Apa yang terjadi kalau operasi senyap, ada gerilya, kita bisa tahu sendiri," tutur Nudirman dalam diskusi 'Advokat Juga Manusia' di Jakarta Pusat, Sabtu, (27/7).
Menurut Nudirman di dalam MA harus dipasangkan CCTV untuk mengawasi gerak-gerik lembaga hukum tertinggi itu. Selain itu, kata dia, dibuka akses masuk bagi masyarakat biasa. Pasalnya, kata Politisi Golkar itu, selama ini MA cenderung menutup diri dari akses masyarakat biasa. Nudirman menyatakan harusnya MA tidak kebal hukum. Jika ada hakim agung bersalah, tuturnya, harus diberikan hukuman maupun sanksi tegas.
"Kalau masyarakat biasa datang pasti diusir. Tapi coba kalau pejabat ke sana, pasti mereka terima dengan senang hati," kata Nudirman.
Ia berharap KPK bisa segera menelusuri kasus yang menjerat pegawai MA DS dan Pengacara Mario C Bernardo agar dapat diketahui keterlibatan pihak lainnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi III Nudirman Munir menyatakan dugaan permainan hukum tertinggi juga terjadi di dalam internal Mahkamah Agung. Hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan