Nusron Ajak Warga Madura di DKI Coblos Ahok-Djarot Saja

Selain itu, kata Nusron, ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) bagi warga DKI yang kuliah. Nominalnya mencapai Rp18 juta per tahun.
"Ini kan program Pak Basuki-Djarot yang sangat bermanfaat bagi warga Madura yang banyak cari nafkah di Jakarta," imbuhnya.
Sedangkan KH Ibnu Hazen yang mewakili warga Madura mengingatkan para warga yang hadir agar tidak saling hujat karena pilkada. Parahnya, ada yang memutus hubungan silaturahmi hanya karena beda pilihan di Pilkada DKI.
"Kalau pilih nomor dua, jangan takut dikafirkan sebab itu hak prerogatif Allah SWT dan enggak boleh mengafirkan. Enggak boleh saling mengafirkan, emangnya surga punya nenek moyang mereka," ujarnya.
Ustaz Ibnu dalam kesempatan itu juga mengaku terpanggil mengampanyekan program Ahok-Djarot. Alasannya, meski Ahok bukan muslim tapi program-programnya justru sangat pas bagi kalangan Nahdlatul Ulama.
Ibnu pun mengklaim pengajian itu tidak hanya dihadiri warga Madura. Sebab ada pula warga perantau dari kawasan tapal kuda Jawa Timur seperti. Buktinya, dari target 2.500 warga yang hadir, ternyata ada 3.000-an
“Ini yang hadir ibu-ibu karena yang laki sedang jualan sate. Dan alhamdulilah sangat antusias," tukasnya.
Sementara Ketua DPP PPP Akhmad Ghozali Harahap membeber alasan partainya mendukung duet Ahok-Djarot. Alasannya adalah keberpihakan duet bernomor urut dua itu bagi umat Islam.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid terus turun ke lapangan untuk memenangkan
- Viral Warga Pamekasan Ngaku Jadi Korban Salah Tangkap, Polda Riau Beri Penjelasan Begini
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Yorrys Dukung Bahlil Menerapkan Pengelolaan Golkar Secara Modern
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang