Nusron Bekali Saksi Ahok-Djarot Strategi Melawan SARA

Nusron Bekali Saksi Ahok-Djarot Strategi Melawan SARA
Nusron Wahid saat memberikan sambutan dalam pengajian di Raja Konro Daeng Naba, Jl Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (31/3) malam. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar kembali menggelar pengajian dalam rangka mempersatukan bangsa dan memperkuat ukhuwah islamiyah, di Raja Konro Daeng Naba, Jl Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (31/3) malam.

Pengajian kali ini sekaligus membekali para saksi dan relawan yang akan terlibat dalam pemenangan pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta putaran kedua pada tanggal 19 April nanti.

Dalam pengajian itu, para saksi dibekali bagaimana melawan isu SARA yang selama ini dijadikan alat untuk mengganggu pasangan Ahok-Djarot dan orang-orang yang memilihnya.

"Kalau ada yang seperti itu (penggunaan isu SARA), Partai Golkar wajib melawan, para saksi di lapangan harus bisa melawan adanya praktik seperti itu," kata Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera), Nusron Wahid dalam sambutannya di acara pengajian.

Hadir dalam acara itu Ketua DPD II Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun, dan bupati terpilih Kabupaten Batang, Wihaji. Ada pun penceramah adalah Ustaz Zuhri Yaqub dari Jakarta Barat.

Nusron mengatakan, Partai Golkar tidak ingin Islam yang rahmatan lil alamin dirusak oknum orang Islam itu sendiri. Untuk itu, di hadapan sekitar 500 orang yang hadir dan beberapa ibu-ibu yang akan diberangkatkan umrah oleh Djarot Saiful Hidayat, Nusron mengajak untuk bersama-sama memenangkan pasangan Ahok-Djarot.

"Kenapa ingin memenangkan pasangan nomor dua, karena pasangan nomor dua yang paling menguntungkan buat Jakarta, buat umat Islam. Seumur-umur, baru kali ini ada masjid di balai kota, namanya Masjid Fatahillah, nama dari Sunan Gunungjati," ungkap Nusron.

Karena pasangan nomor dua juga, kata Nusron, dalam kepemimpinannya selalu berpihak kepada umat Islam. "Belum ada gubenrur di Jakarta di mana para ustaz, marbot, pengurus masjid, takmir, akan dapat gaji bulanan. Dan semua imam masjid dan musala dalam lima tahun nanti akan diumrahkan, semua. Jadi nanti tidak ada imam masjid, takmir, marbot, yang tidak bisa berangkat umrah," bebernya.

Partai Golkar kembali menggelar pengajian dalam rangka mempersatukan bangsa dan memperkuat ukhuwah islamiyah, di Raja Konro Daeng Naba, Jl Ampera

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News