Nusron Bekali Saksi Ahok-Djarot Strategi Melawan SARA

Nusron Bekali Saksi Ahok-Djarot Strategi Melawan SARA
Nusron Wahid saat memberikan sambutan dalam pengajian di Raja Konro Daeng Naba, Jl Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (31/3) malam. Foto: source for JPNN.com

Tetapi persoalannya, lanjut Nusron, sekarang ini pasangan nomor dua selalu diganggu, bahkan yang akan milih juga terus diganggu. Ada berbagai macam ancaman untuk mengganggu mereka yang memilih pasangan nomor dua, mulai dari tudingan kafir, tidak akan masuk surga, hingga tidak akan disholatkan jenazahnya.

"Saya katakan, orang yang berpendapat seperti itu bukan golongan ahlu sunnah wal jamaah. Karena ada hadis nabi yang diriwayatkan Ibnu Umar yang menyebutkan bahwa alamatnya ahlu sunah wal jamaah itu ada sepuluh. Yang nomor tujuh menyebutkan tidak boleh mengafirkan seseorang atau orang lain selama orang tersebut masih ahli qiblat atau masih salat. Kalau selama masih salat dikafirkan, maka yang mengafirkan bukanlah ahlu sunah wal jamaah," kata Nusron.

"Ini hanya karena beda pilihan, kok dianggap kafir, dikatakan masuk neraka. Terus yang masuk surga siapa?" imbuhnya.

Nusron juga menyinggung soal ancaman tidak disalatkan jenazahnya bagi yang memilih Ahok-Djarot. "Memang kalau enggak disalati yang dosa yang mati? Yang dosa adalah yang hidup. Nah orang yang mengancam itu juga di hadisnya: Menolak untuk salat kepada orang mati padahal orang yang mati itu ahli qiblat, yang masih salat dalam hidupnya, itu bukan alamat ahlu sunnah wal jamaah," terang Nusron.

Sementara itu, Ustaz Zuhri Yaqub dalam ceramahnya mengatakan, berdasarkan hasil ijtihad para ulama, ada yang membolehkan memilih nonmuslim menjadi pemimpin seperti gubernur. Maka dari itu, bagi yang beda pilihan tidak boleh mengafirkan sesama. "Jangan hanya karena sahwat kekuasaan, takut kalah, lalu mengafirkan yang beda pilihan," katanya. (adk/jpnn)


Partai Golkar kembali menggelar pengajian dalam rangka mempersatukan bangsa dan memperkuat ukhuwah islamiyah, di Raja Konro Daeng Naba, Jl Ampera


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News