Nuzululquran dan Mengapa Al-Quran Diturunkan Secara Bertahap?

Nuzululquran dan Mengapa Al-Quran Diturunkan Secara Bertahap?
Pemikir Kebhinekaan Sukidi dalam acara Inspirasi Ramadan bertajuk "Peringatan Turunnya Al-Qur'an" yang ditayangkan oleh akun YouTube BKN PDI Perjuangan pada Kamis (28/3/2024). Foto: source for jpnn

"Kemudian ada argumen lain mengapa wahyu turunnya bertahap, yaitu sebagai jawaban atas pertanyaan atas sanggahan, statement, dari mungkin sahabat nabi mungkin juga dari orang orang yang ragu akan kenabian muhammad atau ragu akan wahyu dari Al-Quran itu sendiri. Sehingga dengan turunnya yag perlahan, maka itu memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang ada," lanjut Sukidi.

Lebih lanjut, Sukidi menilai perayaan nuzululquran yang dirayakan secara ramai di masyarakat itu sangat baik. Menurut Sukidi, AL-Quran memiliki fungsi performatif, artinya Al-Quran itu hadir untuk memberikan efek psikologis kepada umat.

Jadi, jika umat datang secara kolektif merayakan turunnya al quran itu mengingat firman tuhan akan mampu menguatkan hubungan sosial masyarakat dan menghilangkan prasangka antar masayrakat.

Momentum Nuzulul Quran kemudian menjadi untuk merekatkan kembali tali silaturahmi dan juga tali kemanusiaan.

"Jadi jangan saja hanya memikirkan nuzulul quran ini hanya sebatas agama saja, dan al quran saja, tetapi Al-Quran juga bertujuan untuk menjunjung kemanusiaan," kata Sukidi.(dkk/jpnn)

Nuzululquran memiliki makna yakni turunnya kitab suci Al-Quran yang memang terjadi pada bulan Ramadan.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News