Nyaris Bentrok di Gedung Dewan

Setahun Pemerintahan SBY

Nyaris Bentrok di Gedung Dewan
Nyaris Bentrok di Gedung Dewan
Aksi para mahasiswa juga dilakukan dengan membawa patung babi melambangkan kinerja pemrintahan SBY yang dinilai tidak pro rakyat sehingga mahasiswa di Medan menilai pemerintahan SBY medapat raport merah dalam kepemimpinan satu tahun pertama. Menurut ARM yang terdiri dari DKR Medan, SMI Cabang Medan, PSTP, PPRM, HMI Sastra UISU, Perempuan Mahardika, genap satu tahun Pemerintahan SBY - Boediono bukannya memberikan harapan baru, tetapi yang terjadi adalah makin sengsaranya rakyat Indonesia

"Minimnya lapangan kerja, pendidikan mahal, upah rendah, pengangguran yang meningkat. Ini menegaskan bahwa SBY - Boediono tidak punya itikad baik membawa perubahan bagi rakyat," teriak massa ARM.  Setelah hampir dua jam tak juga mendapat tanggapan, para pengunjukrasa ini kemudian meninggalkan lokasi. Mereka berjanji akan terus menyuarakan aspirasi walau taruhannya adalah nyawa.

Sementara itu, Kapoltabes Medan Kombes Pol Tagam Sinaga yang ditemui di lokasi mengatakan, aksi massa ARM masih bisa ditolerir mereka hingga tidak perlu tindakan represif. “Sesuai dengan Protap yang dikeluarkan Kapolri, tindakan tegas bagi pelaku anarkis. Ya kalau perlu tembak ditempat,” tegas Tagam.

Disebutkannya, ada delapan Kompi personil kepolisian diturunkan untuk melayani kegiatan unjukrasa yang berlangsung di Gedung DPRD Sumut. Sekitar 704 personil kepolisian atau setara dengan delapan kompi, kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga, telah disiagakan di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara.

MEDAN-- Aksi massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian saat berunjuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News