Oalah Habib Rizieq, Imam Besar kok Nyali Kecil

Oalah Habib Rizieq, Imam Besar kok Nyali Kecil
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersama Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan saat Aksi 212 di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (21/2). Foto: dokumentasi Komisi III DPR

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyayangkan M Rizieq Shihab yang memilih menghindari panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan percakapan (chat) mesum yang menyeret Firza Husein. Apalagi, kini imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu memilih berada di luar negeri.

Toni mengatakan, Rizieq yang masih berstatus saksi mestinya bisa bisa bersikap gentleman. Sayangnya, kini pria yang kondang disapa dengan panggilan Habib Rizieq itu justru berada di Arab Saudi. “Ya, sangat tidak gentleman,” kata Toni saat dihubungi, Kamis (18/5). 

Menurut Toni, keputusan Habib Rizieq tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sangat berbeda jika dibandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Ahok -sapaan Basuki- bahkan selalu memenuhi panggilan dalam kasus penodaan agama yang menjeratnya. 

Toni menambahkan, Ahok bahkan selalu menghadiri persidangan hingga akhirnya divonis bersalah dan dihukum dua tahun penjara. Ahok kini juga ditahan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

“Bahkan, belum dipanggil pun, Ahok sudah datang ke kepolisian. Tidak ada satu panggilan pun yang tidak Ahok datangi,” ujar juru bicara tim pemenangan duet Ahok-Djarot S Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 itu.

Karenanya Toni menegaskan, Habib Rizieq seharusnya mencontoh Ahok yang selalu kooperatif dalam proses hukum yang menjeratnya. “Katanya imam besar, kok, nyalinya kecil,” ucapnya.(gil/jpnn) 


Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyayangkan M Rizieq Shihab yang memilih menghindari panggilan Polda Metro


Redaktur & Reporter : Gilang Sonar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News