Obama Minta Palestina Stop Niat Masuk PBB

Obama Minta Palestina Stop Niat Masuk PBB
Obama Minta Palestina Stop Niat Masuk PBB
Pemerintahan Obama menegaskan bahwa sengketa Tepi Barat dan Jalur Gaza serta Jerusalem Timur hanya bisa dirampungkan lewat jalur perundingan. Patokannya adalah ketetapan 1967 yang menyebutkan bahwa Tepi Barat dan Jalur Gaza adalah bagian dari wilayah Palestina. Namun, Israel keberatan dengan patokan tersebut karena merasa dirugikan.

 

Pendapat yang sama juga dipaparkan Uni Eropa (UE). Bersama AS, Rusia, dan PBB, UE tercatat sebagai anggota Kuartet Timur Tengah. Sejauh ini, organisasi tersebut tetap berusaha untuk menyelesaikan konflik Palestina dan Israel lewat jalur negosiasi. Tetapi, beberapa waktu lalu, Rusia telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina dan niat Abbas untuk mewujudkan negara merdeka.

 

Sayang, dukungan Rusia berbenturan dengan pendapat tiga elemen lain Kuartet Timur Tengah. Kabarnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga tidak akan langsung menyerahkan surat Abbas ke DK PBB setelah lebih dulu menerimanya besok. "Kami yakin, masih ada beberapa jalur diplomatik lain yang bisa meredam konflik dua negara selain lewat DK PBB," papar seorang pejabat Eropa.

 

Untuk memenangkan dukungan dari DK PBB, Palestina membutuhkan sembilan suara dari total 15 negara anggota (lima anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap). Saat ini, Abbas baru mengantongi satu suara dari Rusia. Sebagai anggota tetap DK PBB, dukungan dari Rusia memang penting. Tapi, AS yang juga anggota tetap DK PBB telah berjanji bakal memveto keinginan Abbas tersebut.

 

NEW YORK - Keseriusan Presiden Mahmoud Abbas untuk mewujudkan Palestina merdeka dan mengupayakan negaranya mendapat status anggota penuh di Perserikatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News