Obama Presiden untuk Semua
Dunia Merayakan Kemenangan Obama
Kamis, 06 November 2008 – 09:53 WIB

Foto : REUTERS
Setengah jam setelah penghitungan suara menunjukkan perolehan suara electoral-nya telah melewati "magic number" 270 (syarat minimal), Barack Obama tampil di panggung bersama istri, Michelle, serta dua putrinya, Sasha dan Malia. Dalam awal pidato kemenangannya, Obama menegaskan bahwa segalanya mungkin terjadi di AS. Dan, dia telah membuktikannya. "Jika ada seseorang di luar sana yang masih ragu bahwa Amerika adalah sebuah tempat yang memungkinkan segala sesuatu terjadi, yang masih bertanya-tanya apakah mimpi para pendiri bangsa ini masih bisa menjadi nyata di masa sekarang, yang masih mempertanyakan kekuatan demokrasi, malam ini pertanyaan Anda terjawab," kata Obama yang langsung disambut tepuk tangan membahana diselingi teriakan "Yes, We Can" berulang-ulang.
Dengan sportif, Obama juga menyampaikan terima kasih dan pujian kepada "musuh" politiknya selama enam bulan masa kampanye, John McCain. "Kita menjadi lebih baik berkat pengabdian pemimpin yang pemberani dan tidak egois ini. Saya mengucapkan selamat kepadanya (McCain); juga kepada Gubernur (Sarah) Palin. Dan, saya berharap bisa bekerja sama dengan mereka untuk bersama-sama memperbarui janji bangsa ini," ujarnya.
Pada bagian akhir, Obama menyebut semua orang terdekatnya, mulai sang istri tercinta Michelle yang disebutnya "batu karang" keluarga, dan menjanjikan anak anjing baru bagi dua putrinya, Sasha dan Malia, saat tinggal di Gedung Putih nanti, hingga saudara tirinya yang berdarah Indonesia, Maya Soetoro, di Hawaii. Kurang lebih 10 menit Obama menyampaikan pidato bersejarahnya yang terdengar seperti rangkaian kata mutiara itu.
Sebelum Obama tampil di panggung, John McCain lebih dahulu mengakui kekalahannya. Setelah hasil pemilihan di California muncul dan membuat Obama tak akan terkejar, pahlawan perang Vietnam itu memberikan pidato kekalahan di kampung halamannya, Phoenix, Arizona. Di momen yang seharusnya menyedihkan inilah jiwa kepahlawanan McCain terlihat.
CHICAGO - Beruntunglah setiap orang yang diberi kesempatan hidup sampai 4 November 2008. Pada hari itu, sejarah tercipta di Amerika Serikat. Negara
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit