Obat #Stress2019 Ala Shanghai

Obat #Stress2019 Ala Shanghai
Dahlan Iskan.

Anak-anak muda stress berat. Padahal untuk berani melamar (calon istri) harus sudah bisa beli rumah (mencicil). Malu.

Saya lihat di Tiongkok tidak ada budaya menjadi kontraktor: pengantin baru mengontrak rumah.

Peraturan baru itu diharap bisa ikut mengendalikan gilanya kenaikan harga apartemen. Tapi banyak pula yang skeptis: mana bisa. Peraturan itu dibuat hanya untuk disiasati.

Harga maksimum itu benar-benar jauh dari harga pasar. Bahkan, kata teman-teman saya, lebih murah dari harga rumah di pasar second hand.

Antrean serupa juga terjadi di proyek baru Daning Jianmao Palace. Juga di Shanghai.

Yang Sabtu dua minggu lalu melakukan penjualan 382 unit. Harga per unitnya sekitar Rp 40 miliar. Yang mendaftar 751 orang.

Padahal untuk mendaftar saja sudah harus menyetor uang Rp 2 miliar. Juga harus menunjukkan bukti punya deposito minimal Rp 6 miliar. Baru sisanya akan dibiayai dari pinjaman bank.

Tidak boleh ada lelang. Tidak boleh penawar tertinggi yang mendapatkannya. Maka jalan satu-satunya lotere. Undian. Siapa yang beruntung dialah yang berhak membeli. Yang kalah uang Rp 2 miliar dikembalikan.

Beijing memerlukan Meijing. Seperti Jakarta memerlukan Meikarta. Sebuah perumpamaan yang memang agak benar –ngawurnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News