Obesitas Tingkatkan Risiko Asam Urat?

Obesitas Tingkatkan Risiko Asam Urat?
Obesitas. Foto:Health
  • Gula darah puasa ≥100 mg/dL atau mengonsumsi obat diabetes
  • Tekanan darah ≥130/85 mmHg atau mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah
  • Trigliserida ≥150 mg/dL atau mengonsumsi obat untuk menurunkan trigliserida
  • Kolesterol HDL ≤40 mg/dL (pria) atau ≤50 mg/dL (wanita)
  • Lingkar pinggang ≥90 cm (pria) atau ≥80 cm (wanita)

Mengenal asam urat lebih jauh

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, asam urat terjadi ketika adanya peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit degeneratif ini menyerang persendian.

Terjadi asam urat di dalam tubuh ketika ada penumpukan kristal monosodium urat pada sendi dan jaringan. Sebelum kristal asam urat terbentuk, biasanya terjadi peningkatan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah atau dikenal medis dengan istilah hiperuricemia.

Gejala asam urat yang biasa dirasakan antara lain:

Nyeri sendi yang terasa hebat dan terus-menerus

Biasanya kondisi ini bisa dirasakan pada mata kaki, jari kaki, lutut, hingga pergelangan tangan. Paling sering terasa di bagian ibu jari kaki.

1. Bengkak pada area sendi yang bermasalah

"Hal ini disebabkan adanya proses peradangan pada sendi tersebut. Peradangan terjadi ketika penumpukan kristal asam urat pada persendian digempur oleh sel darah putih sebagai mekanisme pertahanan tubuh," ujar dr. Andika Widyatama dari KlikDokter.

Ketika sendi sudah mengalami penumpukan asam urat dan menimbulkan peradangan, dapat terjadi kekakuan sendi pula. Akibatnya, gerakan pada sendi akan makin terbatas.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News