Ogah Dikarantina, Sejumlah Warga Australia Menolak Dievakuasi dari Wuhan

Ogah Dikarantina, Sejumlah Warga Australia Menolak Dievakuasi dari Wuhan
Chloe berusia enam bulan dan sedang berada di Wuhan bersama kakek dan neneknya, ibunya keberatan jika ia dikarantina di Christmas Island. (Koleksi pribadi)

Orangtua dari beberapa anak Australia yang terperangkap di kota Wuhan, Cina akibat wabah virus corona telah menyampaikan pandangannya soal rencana evakuasi yang diusulkan pemerintah.

Beberapa diantaranya bahkan merasa keberatan dengan usul untuk dikarantina terlebih dahulu di Christmas Island.

Ketimbang mengirimkan anak-anaknya ke pusat penahanan di Christmas Island, beberapa keluarga mengatakan mereka lebih suka tinggal di Wuhan, kota dimana virus corona berasal yang sudah menjangkit lebih dari tujuh ribu orang dan setidaknya menewaskan 170 orang.

Kepada ABC, sejumlah keluarga mengatakan mereka juga akan dikenai biaya hingga $1.000 per orang untuk proses evakuasi.

Setidaknya ada 140 anak-anak Australia terjebak di Wuhan, yang akses transportasinya telah ditutup sejak 23 Januari lalu.

Hari Rabu (29/01), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan Pemerintah akan mengevakuasi warga Australia yang berisiko terjangkit virus corona di provinsi Hubei, China.

Menurut rencana mereka yang dievakuasi akan dikirim ke Christmas Island untuk dikarantina selama dua minggu, sebelum ke Australia.

Ogah Dikarantina, Sejumlah Warga Australia Menolak Dievakuasi dari Wuhan Photo: Anak-anak warga Australia, Wenbo Yu, yang hingga kini terjebak di Wuhan dan tidak bisa kemana-mana. (Koleksi pribadi)

 

Orangtua dari beberapa anak Australia yang terperangkap di kota Wuhan, Cina akibat wabah virus corona telah menyampaikan pandangannya soal rencana evakuasi yang diusulkan pemerintah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News