Ogah ke Puskesmas, Warga Perbatasan Pilih Berobat ke Malaysia

Ogah ke Puskesmas, Warga Perbatasan Pilih Berobat ke Malaysia
Infus. Foto: dok JPG

jpnn.com, NUNUKAN - Minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan membuat warga harus berobat hingga ke negeri tetangga.

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersedia di seluruh kecamatan dan dibangunnya Rumah Sakit (RS) Pratama belum mampu mengakomodasi persoalan kesehatan di perbatasan.

Salah seorang warga Sebatik yang prihatin dengan kondisi di perbatasan, khususnya di bidang kesehatan, Aulia Rahman SKM MKes mengatakan, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan hanya fokus melengkapi alkes di RSUD Nunukan.

''Agar masyarakat tidak dirujuk ke Nunukan, seharusnya alkes di puskesmas dilengkapi," kata Aulia kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group).

Menurut dia, khusus untuk masyarakat Sebatik, saat ini masih ada yang memilih berobat ke negara tetangga dibanding ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.

Warga pun tidak mempertimbangkan persoalan biaya, tetapi lebih melihat jarak tempuh yang dilalui.

Untuk tiba di Rumah Sakit Tawau, Malaysia, warga Sebatik hanya membutuhkan waktu 15 hingga 20 menit menggunakan speedboat atau perahu.
Sementara itu, jika dirujuk ke RSUD Nunukan, warga harus menggunakan mobil atau perahu.

''Jika dibandingkan jarak antara Rumah Sakit Tawau dan RSUD Nunukan, lebih dekat jika warga ke Tawau, Malaysia,'' ujarnya.

Minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan membuat warga harus berobat hingga ke negeri tetangga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News