Oh Tuhan... Tidak Tahan Ka, Delapan Orang di Rumahku Semuanya Meninggal

Oh Tuhan... Tidak Tahan Ka, Delapan Orang di Rumahku Semuanya Meninggal
Warga mendorong motor berusaha menembus banjir di BTN Bumi Batara Mawang Permai, Gowa, Selasa (22/1/2019). FOTO: IDHAM AMA/FAJAR/JPG

Gadis yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Makassar itu, ternyata ikut tewas. Bersama Asni (35), anak kandungnya hingga tersisa hanya seorang saja yang selamat, Tekka, anak laki-lakinya, suami Sukma.

"Oh, Tuhan... Tidak tahan ka. Delapan orang di rumahku semuanya meninggal. Cucu-cucuku kodong," ucap Bida.

Setelah merasa sudah cukup tenang, Bida pun menceritakan, saat kejadian ia tak ada di rumah. Dia di kebunnya. Ia meninggalkan rumah sejak pagi sebelum peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.00.

Jaraknya satu kilometer dari rumah. Saat berangkat itulah di rumah ada cucu-cucunya bersama anak dan mantunya.

"Setelah kejadian ada orang yang mencari saya dan mengatakan, rumah saya kena longsor. Saya pun berlari seakan tak percaya," kisahnya sambil berusaha mendekat ke arah jenazah cucu dan mantunya.

Suami Sukma, Tekka, pun muncul. Wajahnya pucat. Tanpa tenaga. Dipapah dua kerabatnya menuju posko induk. Dia diantar untuk memastikan jenazah itu adalah anak dan istrinya.

BACA JUGA: Lihat! Pintu Bendungan Bili-Bili Dibuka, Banjir Rendam Gowa

Usai melihat, mulutnya terkunci. Tatapannya kosong. Menghela napas, lalu oleng. Tubuhnya dipapah menjauh dari lokasi penemuan mayat. Ke rumah tetangga yang lolos dari bencana.

Bencana banjir dan longsor di wilayah Gowa Sulsel, jumlah korban terbanyak di Dusun Pattiro, Kecamatan Manuju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News