OJK Risma

Oleh Dahlan Iskan

OJK Risma
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Satu-satunya cara --agar mereka mau tinggal di rumah-- adalah bantuan sosial. Yang nilai dan tanggalnya pasti.

Itu berarti harus menggunakan dana negara. Rakyat miskin harus digaji. Untuk apa? Agar mau tinggal di rumah. Tidak keluyuran yang bisa tertular Covid-19. Atau menularkan.

Mungkin jumlah mereka sampai 40 juta rumah tangga. Kalau satu kepala rumah tangga diberi Rp 1 juta/bulan, berarti Rp 40 triliun sebulan. Katakanlah tiga bulan. Hanya Rp 120 triliun.

Uang itu tidak hilang. Nilai itu akan berputar di roda perekonomian nasional.

Ketika program itu dijalankan, program kesehatan harus juga dijalankan. Orang seperti dokter Andani dan Alghozi harus dimanfaatkan. Atau jangan ia dan ia. Siapa pun yang punya kemampuan seperti mereka.

Dalam tiga bulan, semestinya, Covid-19 terkendali.

Kalau tidak, ya harus kita terima: new reality. Penderita akan terus bertambah.

Kita bisa menyusul India dan Brazil. Dan memang kelas kita setara dengan dua negara itu. Sama-sama miskin. Sama-sama berpenduduk besar. Sama-sama tidak punya jaminan sosial. Sama-sama kurang disiplin.

Wali kota Surabaya, yang selalu menarik perhatian itu, Tri Rismaharini, naik sepeda motor. Dia masuk ke kampung-kampung. Ke gang-gang sempit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News