Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam

Enam Bulan Riset di Komunitas Ahmadiyah yang Terusir

Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam
Okky Madasari, novelis penerima Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 saat ditemui di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Minggu (2/12). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Pengalaman sebagai wartawan masih sangat membekas di benak Okky. Bahkan, karena sering menulis berita-berita hukum, dirinya akhirnya sukses melahirkan novel berjudul 86 yang menjadi nominasi KLA pada 2010. Istilah "86" cukup familier di kalangan kepolisian sebagai kode "damai" dalam penanganan sebuah kasus.

 

Dalam novel Maryam, Okky melakukan kritik sosial tentang perlakuan diskriminatif terhadap penganut Ahmadiyah. Dia memilih tema itu karena cukup aktual dengan situasi sosial di tanah air. Hampir setiap tahun selalu terjadi serangan dan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah di berbagai tempat. Mereka terusir dari rumah dan tanah milik mereka sendiri.

 

Okky memotret kasus tersebut di komunitas Ahmadiyah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di Lombok, sampai sekarang warga Ahmadiyah tetap tinggal di pengungsian. Padahal, mereka tak bisa mencari nafkah. Sementara itu, bantuan pemerintah terus menipis.

 

Karena keprihatinannya tersebut, Okky memilih kasus diskriminasi terhadap warga Ahmadiyah Lombok itu sebagai tema novel. Tapi, dia tidak membahasnya hingga ke hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan. Dia berfokus pada kondisi sosial serta penderitaan mereka setelah terusir dari rumah dan tanahnya.

 

Penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 jatuh ke tangan Okky Madasari. Novel berjudul Maryam yang dia tulis dinobatkan sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News