Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam

Enam Bulan Riset di Komunitas Ahmadiyah yang Terusir

Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam
Okky Madasari, novelis penerima Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 saat ditemui di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Minggu (2/12). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Selain itu, penyampaian informasi dibatasi hanya di kertas koran. Padahal, dia ingin tulisan-tulisan yang dibikin berisi banyak kritik sosial. "Akhirnya, saya membulatkan tekad untuk mundur dari wartawan dan fokus menjadi penulis," ujarnya.

 

Menurut lulusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2002 itu, menjadi penulis novel lebih bebas. Dia bisa memasukkan opini bahkan keberpihakannya pada tokoh atau kelompok tertentu dalam setiap tulisannya. Dia juga bisa mengekspresikan kreativitasnya dengan leluasa.

Namun, Okky sadar bahwa daya dorong sebuah novel tidak bisa sekuat berita di koran atau media elektronik. "Wartawan bisa memengaruhi kebijakan pemerintah dengan beritanya, tapi novel tidak," tegasnya.

 

Meski begitu, novel dan cerita fiksi lainnya memiliki potensi sendiri. Tulisan fiksi bisa memengaruhi perasaan masyarakat. Itu, kata Okky, tak kalah penting dari wartawan yang memengaruhi kebijakan pemerintah. "Masing-masing punya peran," katanya.

 

Penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 jatuh ke tangan Okky Madasari. Novel berjudul Maryam yang dia tulis dinobatkan sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News