Oknum Dokter Tak Percaya COVID-19 Viral di Medsos, MUI Angkat Suara

Oknum Dokter Tak Percaya COVID-19 Viral di Medsos, MUI Angkat Suara
Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya Ghalib saat berkoordinasi dengan IDI Cabang Enrekang serta para pemangku kepentingan lainnya, membahas pernyataan oknum dokter Andiany Adil. ANTARA/HO/Polres Enrekang

jpnn.com, ENREKANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Enrekang dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya bersuara menyikapi pernyataan oknum dokter tak percaya COVID-19 yang viral di media sosial.

MUI dan tokoh masyarakat Enrekang, Sulawesi Selatan menyatakan sikap mendukung langkah kepolisian untuk menegakkan hukum.

Menurut Ketua MUI Enrekang Kiai Amir Mustafa, surat pernyataan yang beredar luas di media sosial khususnya di Enrekang itu, membuat resah masyarakat.

Karena pernyataan ini keluar dari mulut seorang dokter.

"Kami mengimbau kepada masyarakat supaya tidak mudah percaya dengan surat pernyataan yang beredar luas itu, karena bertentangan dengan situasi realitas yang terjadi," ujar Kiai Amir dalam keterangannya, Minggu (5/9).

Kiai Amir Mustafa mengatakan sejak lebih dari setahun pandemi terjadi di Indonesia dan juga terjadi hampir seluruh dunia, sudah banyak korban meninggal dunia akibat COVID-19.

Melihat realitas yang ada, Kiai Amir menilai pernyataan oknum dokter Andiany Adil bertentangan dengan ilmu kedokteran maupun situasi yang terjadi.

"Ini COVID-19 ada di semua negara dan sudah menjadi pandemi. Pernyataan itu bertentangan dengan prinsip ilmu kedokteran."

MUI Enrekang dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya bersuara menyikapi pernyataan oknum dokter tak percaya COVID-19 yang viral di media sosial.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News