Oknum Dokter Tak Percaya COVID-19 Viral di Medsos, MUI Angkat Suara

Oknum Dokter Tak Percaya COVID-19 Viral di Medsos, MUI Angkat Suara
Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya Ghalib saat berkoordinasi dengan IDI Cabang Enrekang serta para pemangku kepentingan lainnya, membahas pernyataan oknum dokter Andiany Adil. ANTARA/HO/Polres Enrekang

"Karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak usah resah dan tetap saja mengikuti saran pemerintah karena itu yang terbaik bagi kita semua," katanya lagi.

Hal serupa juga dikemukakan Ketua GP Ansor Enrekang Mukhlis.

Menurutnya pandemi masih berlangsung dan di Enrekang sudah banyak yang meninggal karena COVID-19.

Rekan sejawat dari oknum dokter Andiany Adil juga menyampaikan hal sama, termasuk dari organisasi profesi kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Enrekang.

IDI Cabang Enrekang mengatakan permasalahan itu cukup meresahkan, mengingat yang bersangkutan merupakan salah satu anggota profesi kedokteran dan masih terdaftar sebagai anggota IDI Enrekang.

Namun secara fungsional, surat tanda registrasi (STR) yang bersangkutan sudah tidak berlaku sejak 2016, sehingga untuk praktik tidak bisa dilaksanakan dan harus memperpanjangnya.

"Statement yang dikeluarkan oleh yang bersangkutan jelas bertentangan dengan apa yang IDI pahami, statement seperti itu akan berefek pada profesi kami sebagai seorang dokter," ujar Ketua IDI Enrekang dr Hamrullah.

Menurut dr Hamrullah, dari segi personal dr Andiany Adil memang sejak lama sudah dikenal memiliki watak yang keras dan sering berbeda pendapat dengan sejawatnya.

MUI Enrekang dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya bersuara menyikapi pernyataan oknum dokter tak percaya COVID-19 yang viral di media sosial.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News