Oknum Polsek Masukkan Moncong Pistol ke Mulut Anak, Kabareskrim Tegur Propam Polda
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso memberikan perhatian khusus pada kasus penodongan senjata api oleh oknum anggota Polsek Widang, Tuban, Jawa Timur, terhadap dua anak terduga kasus pencurian.
Budi menegaskan, keluarga korban bisa melaporkan kasus tersebut ke Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri apabila merasa Divisi Propam Polda Jatim tak serius menangani perkara tersebut. "Di sini (Mabes) ada Propam, ada Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum) yang menangani (persoalan) internal," kata Budi, di Mabes Polri kemarin (29/6).
Seperti diketahui, kasus ini berawal dari dugaan pencurian motor yang dilakukan FA dan VAK. Keduanya masih merupakan anak di bawah umur dan ditangkap polisi di Pasar Babat, Lamongan, Jatim.
Keduanya lantas dibawa ke Mapolsek Widang, Tuban untuk menjalani pemeriksaan.
Tapi, sesampai di Mapolsek, FA diduga dipaksa oleh oknum polisi untuk mengaku mencuri. Dia bahkan dianiaya dan ditelanjangi. Tak sampai disitu, diduga ada oknum polisi yang mengancamnya sambil memasukkan moncong senjata api ke mulutnya.
Mendengar kabar tersebut, jenderal yang akrab disapa Buwa tersebut menegaskan bahwa Propam Polri akan turun tangan apabila Propam Polda Jatim tak mengindahkan laporan tersebut. "Jika Propam di daerah tidak menangani, akan kami periksa Propam daerahnya! Kita ingin polisi bersih," katanya.
"Jika ada oknum (polisi melanggar), segera laporkan untuk kami perbaiki bersama," timpal jenderal bintang tiga jebolan Akademi Kepolisian 1984 ini. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso memberikan perhatian khusus pada kasus penodongan senjata api oleh oknum anggota Polsek
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
- Keluarga Keberatan Jenazah Brigadir RA Diautopsi, Alasannya Begini
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera