Ombudsman Diminta Genjot Sosialisasi Ketimbang Penelitian

Ombudsman Diminta Genjot Sosialisasi Ketimbang Penelitian
Ombudsman Diminta Genjot Sosialisasi Ketimbang Penelitian
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) diminta untuk lebih memprioritaskan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu apa itu Ombudsman.

"Untuk apa penelitian sampai anggaran Rp 8 miliar. Yang dibutuhkan sekarang adalah sosialisasi. Anehnya, kok malah dikasih anggaran Rp 6 miliar. Harus ditukar ini. Penelitian yang Rp 6 miliar, sosialisasi Rp 8 miliar," tegas Alex Litaay, anggota Komisi II DPR RI, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pejabat eselon I di jajaran Setneg, Setkab dan ORI, Rabu (20/10).

Alex menambahkan, yang paling penting dilakukan adalah bagaimana agar masyarakat mau melapor ke Ombudsman. Dan hal itu katanya, bisa dilakukan lewat sosialisasi terus-menerus. "Untuk apa penelitian, kalau masyarakat tidak berani melapor ke Ombudsman. Dibangun kantor perwakilan Ombudsman di 33 provinsi juga tidak ada hasilnya, kalau masyarakat tidak paham tentang peran dan fungsi Ombudsman," kritik Alex.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo. Menurutnya, ORI memang harusnya lebih mengutamakan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. "Anggota DPR RI saja mungkin ada yang belum tahu fungsi Ombudsman. Apalagi masyarakat awam. Karena kurang populer itulah, mestinya ORI gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah," tandasnya.

JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) diminta untuk lebih memprioritaskan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. Pasalnya, masih banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News