OMG, Banyak Perempuan Pernah Mengalami Body Shaming

OMG, Banyak Perempuan Pernah Mengalami Body Shaming
Body shaming. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Hampir semua orang dewasa, khususnya kaum hawa pernah dipermalukan karena berat badan, rambut, atau bahkan ukuran kaki mereka.

Dalam sebuah survei terhadap 2.000 orang dewasa, 56 persen mengatakan seseorang telah membuat komentar yang tidak menyenangkan tentang penampilan mereka dalam setahun terakhir.

Satu dari 10 perserta mengatakan mereka telah dikritik karena penampilan mereka dalam seminggu terakhir. Berat badan adalah target paling umum untuk mempermalukan tubuh seseorang.

Enam dari 10 perserta yang mengalaminya mengatakan bahwa mereka mendapatkan komentar buruk tentang ukuran tubuh mereka. Kulit, rambut, dan tinggi badan juga merupakan objek kritik, dengan satu dari 10 orang mengatakan mereka telah mendapatkan komentar tentang ukuran kaki dan alis mereka.

"Sudah jelas bahwa banyak orang yang berjuang dengan kepercayaan diri tubuh mereka, seringkali karena komentar dari orang lain yang benar-benar menyedihkan untuk dibaca," kata Zoe Griffiths, direktur global perusahaan nutrisi di wellness WW, seperti dilansir laman Independent, Rabu (18/12).

"Kami sangat menentang tentang hal memalukan tubuh dan bias berbasis berat badan di mana pun itu muncul seperti di media, tempat kerja, bidang medis, dan dalam hubungan," tambah Griffiths.

Studi WW juga menemukan bahwa enam responden mendapatkan komentar negatif dari pasangan mereka dan hampir seperempat dari anggota keluarga mereka sendiri dalam 12 bulan terakhir.

Teman adalah yang paling mungkin untuk mengomentari penampilan responden, dengan satu dari empat responden mengatakan seorang teman telah berkomentar tentang tubuh mereka dalam satu tahun terakhir. Dua dari lima responden mengatakan mereka merasa tidak aman, malu dan terhina setelah mengalami jenis pengalaman ini.

Hampir semua orang dewasa pernah dipermalukan karena berat badan, rambut, atau bahkan ukuran kaki mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News